Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Studi Banding HMM Universitas Pamulang

Studi Banding HMM Universitas Pamulang bersama BEM Fak Ekonomi Universitas Indonesia Pada 23 September 2013 Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang mengadakan perjalanan studi banding ke Badan Eksekutive Mahasiswa FE Universitas Indonesia . Kegiatan ini merupakan salah satu Program Kerja HMM-Unpam 2012/2013 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Himpunan dengan melihat dan mempelajari Himpunan yang lebih dulu berdiri dan berhasil dalam menjalankan tugasnya. Kegitan ini berlangsung selama 2 jam dan diisi dengan forum tanya jawab dan sharing session sehingga terjadi komunikasi dua arah dan bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman antara HMM Unpam dan BEM FE UI serta dikemas dengan situasi yang santai dan menyenangkan. Sehingga selain kita mendapatkan ilmu yang menjadi tujuan utama studi banding, kita juga telah menjalin persahabatan dengan BEM FE UI . klik botton dibawah untuk melihat galerry foto Galery Foto

Peserta LDKO Angkatan V HMM Unpam

Kata Motivasi Inspirasi Terbaik

Motivasi dan Inspirasi

Gunung Api Terbesar Dunia Terendam di Samudra Pasifik

Ilustrasi gunung bawah laut Tim peneliti di Amerika Serikat berhasil menemukan gunung api tunggal, yang diyakini terbesar di dunia. Letaknya terpendam jauh, 2 km di bawah laut Pasifik. Menurut stasiun berita BBC , gunung bernama Tamu Massif itu seluas 310.000 km persegi. Hanya kalah dari gunung berapi Olympus Mons, yang ada di Planet Mars. Gunung api di Mars itu merupakan yang terbesar di tata surya. Namun ukuran Tamu Massif mengalahkan gunung api yang sebelumnya dinobatkan terbesar di dunia, Mauna Loa, di Hawaii. Tim peneliti mengatakan Tamu Massif terletak di dataran tinggi bawah air yang dikenal Shatsky Rise, sekitar 1600 km sebelah timur Jepang. Tamu Massif, jelas peneliti, terbentuk sekitar 145 juta tahun silam saat aliran lava masif meletus dari pusat gunung api, sampai kemudian membentuk sebuah fitur mirip perisai. Peneliti juga meragukan puncak gunung api terendam itu p

Tak Sengaja, Peneliti Temukan Kaca Tertipis di Dunia

Kaca [ilustrasi]   Secara tidak sengaja, para peneliti dari Cornell University, Amerika Serikat dan University of Ulm, Jerman, menemukan lembar kaca tertipis di dunia. Ukurannya sangat tipis, hanya setebal dua atom. Live Science melansir, 16 September 2013, temuan yang telah diabadikan di Guinness Book of World Records tahun 2014 itu, membuat para peneliti heran mengenai sifat kaca, yang ddapat berperilaku seperti benda padat dan cair. Temuan kaca tertipis di dunia ini berawal ketika para peneliti memeriksa temuan mereka berupa graphene, yang merupakan salah satu bahan tertipis dan terkuat di dunia. Ukuran dari lembaran graphene hanya setebal satu atom karbon dan berbentuk kisi kristal seperti sarang lebah. Lalu, dengan mengggunakan mikroskop elektron, para peneliti memeriksa beberapa atom di graphene. Hasilnya, ditemukan selembar kaca 2D yang terdiri dari silikon dan atom oksigen. "Lapisan kaca tertipis di dunia ini mu

Peneliti ungkap bukti baru tentang asal bulan Mars

Gambar bulan Planet Mars, Phobos, dari jarak 6.800 kilometer yang diambil kamera The High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) pada pesawat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 23 Maret 2008. (NASA/JPL/University of Arizona) Jakarta (ANTARA News) - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bulan Mars yang lebih besar, Phobos, kemungkinan merupakan asteroid pengembara yang terperangkap tarikan gaya gravitasi planet. Para astronom mencocokan susunan kimia permukaan Phobos dengan meteorit yang menghantam Kanada dan menyimpulkan bahwa bulan Mars sepertinya bermula dari asteroid kaya karbon "tipe D" yang melayang terlalu dekat dengan planet merah. "Phobos adalah sesuatu yang cukup aneh di dalam tata surya," kata Maurizio Pajola, astronom dari Universitas Padova, Italia, penulis utama hasil studi yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal tersebut. Pajola dan timnya mengandalkan data spektral, informasi yang diperoleh dengan menguji sinar

Teleskop Hubble Temukan Air di 5 Planet 'Alien'

Teleskop Huble NASA berhasil mendeteksi adanya kandungan air di atmosfer lima planet yang berada di luar sistem tata surya. | (NASA, Christine Daniloff/MIT News) VIVAnews  - Teleskop Huble milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), berhasil mendeteksi adanya kandungan air di atmosfer lima planet yang berada di luar sistem tata surya . Sebagaimana dilansir Fox News, 4 Desember 2013, lima planet itu masuk kedalam kategori eksoplanet atau planet yang berada di orbit lain dan mengelilingi mataharinya sendiri. Menurut para peneliti, penemuan air di dalam atmosfer itu adalah langkah maju dunia ilmu pengetahuan dalam pencarian planet-planet yang mungkin mampu mendukung suatu kehidupan. "Kami sangat yakin melihat adanya tanda-tanda air di lima eksoplanet yang bernama WASP-17b, HD209458b, WASP-12b, WASP-19b and XO-1b. Temuan ini telah membuka pintu untuk menemukan eksoplanet-eksoplanet yang bisa untuk dihuni oleh manusia," kata Avi Mandell, p

Temuan Anyar Supervolkano yang Bisa Picu Malapetaka di AS

Liputan6.com, San Francisco : Ada raksasa tidur di bawah Taman Nasional Yellowstone yang indah, yang terletak di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika Serikat. Di mana geyser Old Smith menyembur, seakan menyenggol langit. Saturasi warna biru dan hijau di kolam geotermal berpinggiran terang, menawarkan pemandangan menakjubkan. Juga pegunungan yang menjulang diselimuti vegetasi lebat, menyediakan tempat tinggal bagi hewan-hewan liar. Di balik keindahan Yellowstone, ancaman mengintai. Sebuah gunung berapi raksasa (supervolcano) yang cukup kuat untuk menghancurkan sebagian besar wilayah Amerika Serikat dan mengubah dunia, bersemayam di sana. Baru-baru ini tim ilmuwan menemukan bahwa kamar magma gunung raksasa itu ternyata jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya, 2,5 kali lipat. Ilmuwan menemukan gua bawah tanah yang membentang lebih dari 90 km yang berisi sekitar 2.700 km kubik batuan cair. Temuan tersebut dipresentasikan dalam American Geophysic

Peneliti Duga Ada Lautan di Perut Bulan Jupiter

Para peneliti menduga bulan dingin Jupiter, Europa, memiliki geiser yang menyemburkan air 20 kali lebih tinggi dari Gunung Everest. |  BBC REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menduga bulan dingin Jupiter, Europa, memiliki geiser yang pancaran airnya 20 kali lebih tinggi dari Gunung Everest. Di bawah kerak dingin setebal 15-25 kilometernya, para peneliti menduga, Europa memiliki samudra raksasa bergolak dengan kedalaman 160 kilometer lebih. "Samudra di bawah permukaan Europa berpotensi menyediakan semua kondisi untuk mendukung kehidupan mikroba," kata Lorenz Roth, ilmuwan planet di the Southwest Research Institute, San Antonio, Texas, yang menjadi penulis utama studi tentang Europa. Jika pancaran air raksasa itu benar-benar ada maka itu bisa menjadi tanda-tanda kehidupan di lautan bawah tanah Europa, bulan Jupiter yang ukurannya sama dengan bulan Bumi. Para peneliti melihat geiser itu setelah membandingkan gambar-gambar dari masa l

Dua Supernova Paling Terang Sepanjang Masa Ditemukan

Supernova SNLS-06D4eu (ditunjukkan oleh tanda panah) dan galaksi yang menjadi rumahnya. | University of California - Santa Barbara KOMPAS.com  — Dua supernova ditemukan beberapa tahun lalu. Kini, astronom menyatakan bahwa supernova itu adalah dua yang paling terang sepanjang masa. Supernova yang berjarak 100 miliar tahun cahaya dari Bumi dan ditemukan lewat Supernova Legacy Survey (SNLS) itu 100 kali lebih terang dari supernova biasanya, membuat para ilmuwan berdecak kagum. "Awalnya, kita tak tahu sama sekali apa ini, bahkan kita tak tahu apakah itu supernova dan apakah dia ada di galaksi kita atau di tempat yang jauh," kata D Andrew Howell, peneliti di Las Cumbres Observatory Global Telescope Network (LCOGT). "Saya tunjukkan hasil observasi dalam konferensi dan setiap orang kaget. Tak ada yang menyangka itu supernova yang letaknya jauh karena akan butuh energi yang sangat besar untuk terlihat terang. Kami berpikir itu tidak mungki

Memeras Hidrogen dari Batu untuk Sumber Energi

Sejumlah petugas NASA memeriksa sistim saluran gas hidrogen pesawat ulak alik Endeavour di tempat peluncuran di Tanjung Canaveral, Florida (16/6). Endeavour mengalami penundaan peluncuran akibat masalah teknis. Foto: AP/Terry Renna TEMPO.CO, Lyon - Para ilmuwan dari University of Lyon menemukan cara baru untuk memisahkan gas hidrogen dari air. Cara mereka sangat menarik, yaitu dengan menggunakan batu.  Metode ini ternyata cukup menjanjikan sebagai sumber energi hijau baru, yaitu menyediakan hidrogen hanya dari campuran sederhana antara batu dan air. Ini mempercepat reaksi kimia dibandingkan dengan yang terjadi di alam. Dalam reaksi ini, mineral olivin dapat memisahkan satu atom oksigen dan hidrogen dari molekul H2O menjadi mineral yang disebut serpentina. Hasil penelitian ini menjadi bahan diskusi pekan ini pada pertemuan American Geophysical Union di San Francisco dan telah dipublikasikan dalam jurnal American Mineralogist. Para ilmuwan memanas

Program Kerja Periode 2012 - 2013

     1. Ketua dan wakil ketua HMM         a. Membuat Modul dan KTA  HMM         b. Penggagas LDKO         c. Penggagas seminar interpreneur      2. Sekertaris Umum         a. Membuat absensi anggota HMM         b. Mencatat hasil rapat atau hasil kegiatan         c. Membuat proposal kegiaatan         d. Surat menyurat kegiatan HMM      3. Bendahara Umum         a. Mengumpulkan kas wajib         b. Membuat laporan keluar masuk keuangan         c. Membuat pembukuan keuangan dalam 1 tahun      4. Devis Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA)         a. Progaram Bakti social         b. Program Go Green kawasan kampus         c. Pos kepedulian mahasiswa      5. Devis Pengembangan Anggota dan Organisasi (PAO)         a. Diskusi bulanan         b. Lomba debat mahasiswa         c. Lomba presentasi atau Makalah         d. Seminar – seminar      6. Devisi Hubungan Mahasiswa         a. Mesosialisasikan Kegiatan HMM         b. Membuat documenter kegiatan HMM         c. Study banding dengan kampus lain