Gambar bulan Planet Mars, Phobos, dari jarak 6.800 kilometer yang diambil kamera The High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) pada pesawat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 23 Maret 2008. (NASA/JPL/University of Arizona) |
Para astronom mencocokan susunan kimia permukaan Phobos dengan meteorit yang menghantam Kanada dan menyimpulkan bahwa bulan Mars sepertinya bermula dari asteroid kaya karbon "tipe D" yang melayang terlalu dekat dengan planet merah.
"Phobos adalah sesuatu yang cukup aneh di dalam tata surya," kata Maurizio Pajola, astronom dari Universitas Padova, Italia, penulis utama hasil studi yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal tersebut.
Pajola dan timnya mengandalkan data spektral, informasi yang diperoleh dengan menguji sinar matahari yang memantul dari Phobos.
Sewaktu cahaya mengenai sebuah objek seperti asteroid, elemen-elemen berbeda menyerap sedikit panjang gelombang dan memantulkan sisanya. Ilmuwan mencermati susunan kimia objek dengan melihat pita pantulan cahaya yang hilang.
Para peneliti menggunakan data spektral Phobos yang diambil dari pesawat Rosetta milik Badan Antariksa Eropa pada 2007 dan membandingkannya dengan asteroid tipe D yang diketahui sebagai 624 Hektor.
Kemudian tim membandingkan data Phobos dengan meteroit yang menghantam danau Tagish di Kanada tahun 2000, juga dianggap sebagai asteroid tipe D.
"Kami mencoba memahami jenis komposisi mineral apa yang mungkin," kata Pajola seperti dilansir laman Livescience.
Pajola dan timnya menemukan bahwa Phobos sangat mirip dengan asteroid tipe D.
Dua teori
Ada dua pemahaman tentang asal pembentukan dua bulan Mars, Phobos and Deimos, yang termasuk bulan paling kecil dalam tata surya.
Pertama bulan Mars berasal dari asteroid. Ini merupakan penjelasan populer karena sebagian Mars berada di sisi wilayah asteroid tata surya.
"Masih sangat banyak kontroversi. Mereka terlihat seperti asteroid," kata ilmuwan dari Pusat Penelitian John Glenn NASA, Geoffrey Landis, yang tidak terlibat dalam studi.
"Tak hanya terlihat seperti asteroid, ini seperti tipe asteroid spesifik," tambahnya.
Sementara menurut teori kedua, bulan itu terbentuk dari debu yang mengelilingi Mars setelah formasi, atau dari puing yang terlempar setelah meteorit besar menabrak planet.
Bila demikian kejadiannya maka bulan Mars seharusnya terbuat dari bahan yang sama dengan planet itu sendiri.
Pajola dan timnya juga mengembangkan skenario berdasarkan dinamika orbital untuk menjelaskan jalur putaran tak biasa Phobos.
Menurut perhitungan mereka, jika Phobos bertabrakan dengan asteroid lain pada titik yang tepat maka itu bisa memukul Phobos ke orbit sirkularnya.
Temuan terbaru itu merupakan satu kemajuan dalam usaha memecahkan misteri asal mula bulan Mars.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/406055/peneliti-ungkap-bukti-baru-tentang-asal-bulan-mars
Komentar
Posting Komentar